Proses Menerbitkan Buku Ajar

Hari Jum’at tanggal 8 Mei 2020 merupakan hari yang ke 10 kita mengikuti Workshop Belajar Menulis Gelombang 10. Narasumber pada workshop hari ini Bapak Joko Irawan Mumpuni Direktur Andi Offset. Di sela sela kesibukan mengajar online dan menyiapkan buka puasa, saya menyempatkan diri untuk mengikuti workshop online ini melalui WA grub. Sambil menyimak materi yang disampaikan melalui WA grub, jemari tangan ini mulai agak lincah terlatih untuk membuat resume materi pelatihan.  Tanpa terasa, sudah 10 hari saya mengikuti pelatihan ini dan sudah menulis 10 artikel resume pelatihan. Bagi saya ini adalah sesuatu perubahan yang sangat baik. Dari yang jarang menulis menjadi bisa menulis setiap hari. Saya bisa mengalahkan hati saya yang dulu malas menulis menjadi selalu ingin menulis. Terimakasih Omjay yang sudah menyelenggarakan pelatihan menulis ini sehingga saya bisa jadi terpacu untuk selalu menulis. Berikut ini resume materi workshop hari ini yang sangat menarik dan bermanfaat.

Bagaimanakah proses menerbitkan buku ?
Langkah awal yang dilakukan yaitu penulis membuat naskah buku. Naskah buku dibuat dalam bentuk softcopy yang berisi : daftar isi, gambar, kata pengantar, naskah lengkap, daftar pustaka, synopsis. Naskah tersebut dimasukkan ke penerbit. Kemudian penerbit yang menilai apakah naskah tersebut bisa diterbitkan atau tidak. Harapan semua penulis yaitu naskahnya diterbitkan. Jika naskah tidak dikembalikan maka penulis memberikan surat bahwa naskah tersebut akan diterbitkan, kemudian penulis diminta datang ke penerbit untuk menyerahkan softcopy dan menandatangani surat perjanjian.


Setelah diedit dan dibuat cover maka akan dicetak satu sebagai naskah proff. Kemudian diberikan ke penulis untuk di cek lagi. Jika penulis ingin merevisi maka proses penerbitan akan menjadi lama sehingga penulis jika menyerahkan naskah di awal itu harus sudah jadi.

Naskah proff yang sudah dikoreksi maka segera dikembalikan ke penerbit. Setelah direvisi maka dibuat film dan dibuatkan plat cetak. Plat cetak 1 kateren berisi 16 halaman, kemudian masuk mesin lipat, kemudian dipotong, lalu dibending.


Apa saja yang diperoleh penulis jika naskahnya diterbitkan menjadi buku ?
1.    Kepuasan. Penulis akan puas karena naskahnya berhasil diterbitkan dan bermanfaat untuk orang lain
2.    Mulai terkenal. Buku tersebut dicetak banyak dan beredar di segala penjuru sehingga banyak orang yang mengenal nama penulis.
3.    Karier meningkat. Buku yang sudah diterbitkan akan disertai dengan surat keterangan dari penerbit yang berisi penulis sudah menerbitkan buku. Surat keterangan tersebut bisa digunakan untuk kenaikan pangkat sehingga jenjang karier penulis menjadi meningkat.
4.    Royalty. Semakin besar buku yang dicetak dan laku dipasaran maka royalty penulis juga semakin besar.

Buku yang sukses bisa diterbitkan yang bagaimana ?
Penerbit akan melakukan penilaian terhadap naskah buku. Adapun penilaian buku tersebut meliputi :
1.     Editor, bobotnya 10 %
2.     Peluang potensi pasar, bobotnya 50 %
3.     Keilmuan, bobotnya 30 %
4.     Reputasi Penulis, bobotnya 10 %
Berdasarkan bobot tersebut maka yang paling besar adalah peluang potensi pasar. Kesimpulannya buku yang laku itu adalah buku yang peluang potensi pasarnya besar.

Bagaimana kita mengetahui buku tersebut akan laku ?
Ada 4 jenis naskah yang diterbitkan
1.     Tema tidak popular, penulis popular. Maka akan kurang laku.
2.     Tema tidak popular, penulis tidak popular. Biasanya naskah akan ditolak
3.     Tema popular, penulis popular. Buku akan laku keras
4.     Tema popular, penulis tidak popular. Buku akan laku.

Untuk mengetahui apakah tema ynag akan kita tulis itu disukai oleh masyarakat dengan melihat di google trend. Sebelum menulis buku maka lihat di google trend. Yang paling enak adalah menulis buku pelajaran. Selama kurikulum belum ganti maka buku tersebut akan tetap laku.

Jumlah cetak / oplah tergantung buku tersebut masuk ke golongan :
1.     Market sempit dan lifecycle panjang. Yaitu buku yang laku sepanjang massa tapi lakunya sedikit pertahunnya. Contoh buku anatomi, fisika dasar.
2.     Market lebar dan lifecycle panjang. Yaitu buku yang peminatnya besar dan selalu dibutuhkan. Yang paling disukai dan peminat banyak. Contoh buku ensiklopedia
3.     Market lebar dan lifecycle pendek. Yaitu buku yang tergantung pada perkembangan teknologi. Buku tersebut hanya laku dalam beberapa bulan. Jika cetaknya terlanjur banyak maka menimbulkan kerugian penerbit karena menimbulkan biaya gudang
4.     Market sempit dan lifecycle pendek. Berita mingguan, berita harian. Jelas tidak diterima oleh penerbit.

Buku apa saja yang laku ?
Buku yang digunakan untuk level dasar yang digunakan untuk anak SD, SMP, SMA, maksimal untuk S1.


Bagaimanakah langkah-langkah dalam penulisan buku ?
1.     Membuat synopsis buku yang meliputi: konten buku secara singkat, prasyarat untuk membaca buku ini, tujuan buku ini ditulis, konsumen siapa yang  dituju. Synopsis cukup satu paragraph.
2.     Menentukan tujuan penulisan buku
Membuat kerangka karangan/outline. Tujuannya : pembatasan materi, menjaga alur materi, menghindari penambahan materi yang tidak perlu.
3.     Membuat tujuan manfaat buku ini jika dibaca oleh pembaca. Diterjemahkan Sasaran pembaca. Membuat Prospek pasar.
4.     Keunggulan buku menurut sudut pandang penulis. Jika pernah mengetahui buku pesaing, dapat ditulis judulnya untuk informasi buku pesaing yang pernah terbit.
5.     Menulis tentang penulis. Berisi CV singkat penulis, kompetensi penulis, latar belakang pendidikan, prestasi penulis, profesi penulis, tempat mengajar. Ditulis cukup 1 paragraf.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini